Siapa yang menyangka ada sebuah pulau kecil yang bentuknya sama persis dengan sebuah kapal, ya seperti itulah..hehe (santai aja sambil nyeruduk kopi tumbu sendiri)...
Bisa dibuktikan sendiri kebenarannya, sebuah pulau yang ukurannya tidak terlalu besar yang terletak di sekitaran GORONGOFA yang diberi nama oleh masyarakat setempat sebagai PULAU DAMAR, jika diamati kita bisa melihat ada keunikan tersendiri pada pulau tersebut, selain dari bentuknya yang sama dengan kapal kita juga bisa melihat ada dua buah batu tepat dibelakangnya yang berbentuk seperti mesin speed booot, dan juga ada sebuah batu yang letaknya tidak terlalu jauh dari pulau Damar, batu itu diberi nama Parsese (parsese ke ngoi mai waro ma arti uua a'di) oleh masyarakat setempat, dan menurut cerita rakyat setempat (parsese) adalah jangkar dari kapal (pulau damar) itu sendiri. Dan menurut beberapa nelayan bahwa di dalam pulau itu ternyata ada pecahan-pecahan piring jaman dulu yang diyakin sebagai milik Jepang (dilihat dari gambar dan tulisan dari pecahan itu).
Ya, suatu keagungan dan kebesaran dari Sang Khalik yang menjadikan segala sesuatu di luar dari batas kemampua manusia untuk memikirkan dan memahaminya. Kita sebagai seorang yang beriman yang percaya akan adanya Tuhan dan Kebesarannya, mungkin tidak akan percaya bahwa pulau itu terbentuk oleh karena adanya unsur aktifitas manusia, namun kita akan mengatakan bahwa pulau yang berbentuk kapal tersebut ada karena kemahakusaan dari Dia yang adalah sang pencipta langit, bumi, laut dan segala isinya.
Dibalik semua itu ternyata masyarakat setempat yakni Idamdehe dan Idamdehe Gamsungi mempunyai cerita tersendiri mengenai pulau Damar. Singkat cerita di zaman dulu ada seorang berbadan besar dan tinggi yang hidup di sekitaran Idamdehe, dan pulau yang berbentuk kapal itu adalah kapal milik Jepang yang berlabuh di sekitaran Gorongofa, dan melihat adanya aktifitas dari kapal tersebut timbullah inisiatif dari seorang yang berbadan besar yakni ia ingin menombak kapal itu, dan mata tombaknya adalah bambu. Singkat cerita ditombaklah kapal tersebut dan akhirnya berubah menjadi pulau.
Secara ilimiah mungkin kita tidak akan percaya dengan cerita di atas, namun jika di amati maka kita akan melihat ada bagian - bagian yang ada keterkaitannya yang bisa menyempurnakan cerita rakyat di atas, yakni pulau yang berbentuk kapal itu sendiri, dua buah batu di belakangnya yang berbentuk mesin, batu panjang yang letaknya sekitar 50 meter dari pulau damar yang disebut parsese yang diyakini sebagai jangkar kapal, selain dari itu seorang yang menombak kapal tersebut diyakini ada kuburannya di Idamdehe yang letaknya di Jere, kuburan itu dinamakan kubur Saia oleh masyarakat setempat.
Catatan : Cerita mengenai pulau damar di atas bukanlah sebuah cerita yang lengkap dan akurat, namun cerita itu sepintas saya dengar waktu masih kecil.
Mudah - mudahan melalui sepintasan cerita ini ada anak - anak Idamdehe yang berhasrat untuk menghimpun cerita yang lebih detail dan bersumber dari pihak - pihak yang bisa dipercaya, maksudnya agar kita para generasi penerus tidak melupakan cerita rakyat tersebut.
ngoi to aacel ba'to ngalo nena ne ngoa Idamdehe re alam sekitar ke mempunyai keterikatan kuat cico " contoh b'ato setiap b'isa bola ke pasti pesa uci"
yang mau waro ka'ua tentang HUKUM klik na ane
Tidak ada komentar:
Posting Komentar